Yadnya Kasada Upacara Suku Tengger di Gunung Bromo

Berita, blog, Kemerdekaan, Umum186 Dilihat

SelanjutnyaYadnya Kasada merupakan upacara sakral yang menjadi bagian penting dari kehidupan suku Tengger, sebuah komunitas yang mendiami kawasan sekitar Gunung Bromo di Jawa Timur.

Yadnya Kasada  Upacara ini diadakan setiap tahun, sebagai bentuk penghormatan dan pengorbanan kepada para dewa. Tradisi ini tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya, tetapi juga mengungkapkan hubungan spiritual mendalam antara manusia dengan alam semesta.

Pertama-tama Upacara ini berawal dari legenda tentang pasangan suci Roro Anteng dan Joko Seger, leluhur suku Tengger, yang berdoa kepada dewa untuk diberikan keturunan. Dari situlah tradisi Yadnya Kasada bermula, sebagai simbol pengorbanan dan rasa syukur kepada dewa.

Persiapan upacara Yadnya Kasada dimulai jauh hari sebelumnya. Masyarakat suku Tengger dengan penuh semangat mengumpulkan hasil bumi dan ternak, yang akan mereka persembahkan. Proses persiapan ini mencerminkan kesatuan dan kekompakan masyarakat, menegaskan nilai gotong royong yang menjadi prinsip hidup mereka.

Pada malam sebelum upacara, seluruh komunitas berkumpul untuk melakukan serangkaian ritual pendahuluan.

Selanjutnya Mereka melantunkan doa dan nyanyian adat, memohon keselamatan dan keberkahan. Momen ini menguatkan ikatan spiritual antara masyarakat dengan leluhur serta dewa-dewa mereka.

Ketika hari upacara tiba, suasana di Gunung Bromo menjadi sangat sakral. Masyarakat suku Tengger, berpakaian adat, berkumpul di tepi kawah gunung. Mereka membawa persembahan, yang terdiri dari sayuran, buah-buahan, bunga, hingga hewan ternak. S

Salah satu momen paling mengesankan adalah ketika para pemuka adat memimpin prosesi pelemparan persembahan ke dalam kawah Gunung Bromo. Aksi ini merupakan puncak dari upacara Yadnya Kasada, simbol penyerahan sepenuhnya kepada kekuatan alam dan dewa. Momen ini menegaskan kepercayaan masyarakat Tengger terhadap siklus kehidupan dan kematian, serta pentingnya keseimbangan alam.

Setelah pelemparan persembahan, upacara dilanjutkan dengan doa bersama.

Semua orang, tua dan muda, menyatu dalam kekhusyukan, memohon agar dewa memberikan mereka keselamatan, kesehatan, dan keberkahan. Doa bersama ini menunjukkan kekuatan spiritual yang mengikat masyarakat suku Tengger.

Yadnya Kasada berakhir dengan perasaan syukur dan kepuasan spiritual.

Masyarakat suku Tengger percaya bahwa dengan menjalankan tradisi ini, mereka telah memperkuat hubungan mereka dengan alam semesta. Mereka juga meyakini bahwa upacara ini akan membawa keberuntungan dan melindungi mereka dari bencana.

Tradisi Yadnya Kasada tidak hanya mengungkapkan keunikan budaya suku Tengger, tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya rasa syukur, pengorbanan, dan harmoni dengan alam.

Upacara ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap kepercayaan dan tradisi, terdapat nilai-nilai universal tentang kemanusiaan dan kehidupan yang saling terkait.

 

Komentar